Minggu, 16 Oktober 2011

lestarilah jejak di ujung genteng

Delapan Oktober 2011, cuaca kurang mendukung untuk perjalanan yang cukup panjang dari bogor ke sukabumi. Rencana pemberangkatan sebenarnya akan kita lakukan pukul 07.00 am namun karena cuaca yang kurang mendukung maka pemberangkatan ditunda sampai 11.30 am. Keterlambatan tersebut tidak sama sekali mematahkan semangat kami untuk tetap membuktikan keelokan bumi selatan Jawa Barat, Indonesia.
Kami putuskan untuk mengambil jalur Cibadak untuk mencapai pantai Ujung Genteng. Hamparan kebun kelapa sawit bisa kami lihat sejauh mata memandang, dari Hamparan tersebut kami sampai di Pelabuhan Ratu. Dari Pelabuhan Ratu masih harus menepuh sekitar 2 jam perjalanan lagi, jadi keseluruhan perjalanan dari Bogor ke Ujung Genteng +- 7 jam perjalanan darat menggunakan motor agak butut. Sampai disana kami mulai bingung karena pantainya sangat tidak sesuai dengan harapan kita, pupus sudah harapan kami untuk menikmati keelokan yang kami idam-idamkan. Buset...ni pantai kok gini amat...anying kata gua....
Sunside pun tak terkejar....waaah....gokil...7 jam perjalanan yang sia-sia...pokoknya weekend kami ga' boleh tragis seperti ini...sungguh ungkapan "banyak bertanya, malu-maluin dijalan" sudah tak kami hiraukan lagi...ternyata emang kita cuma salah sangka...
Desa Pangumbahan, Ujung Genteng....menjadi sasaran kami setelah terjerembuk pada jalur yang sesat. Setelah itu....ini hasilnya:




























*visit Indonesia, cintai wisata Indonesia
read more...

Jumat, 14 Januari 2011

teguh

Le, Suk jaman akhir senajan sedina sewengi ana lindu ping pitu, sing pada tetep teguh nggonmu gondelan waton.


-Jend.sudirman-


read more...

soal hidup dan mati bangsa

“Pemuda-pemudi!!! Engkau sekarang hidup dalam suatu zaman yang penuh dengan soal. Salah satunya adalah problem makanan rakyat. Permasalahan persediaan makanan rakyat adalah soal hidup dan mati bangsa”

-Ir. Soekarno-

read more...

petani muslim

diterima dari Anas ra. katanya: Rasulullah saw bersabda: "Seorang Muslim yang yang menanam pohon atau tanaman - tanaman, lalu sebagian hasilnya dimakan burung, manusia, atau binatang, maka orang yang menanam itu mendapat pahala".

-H.R Bukhari-


read more...

Kamis, 13 Januari 2011

dia



"orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku"

-khalifah 'umar-



read more...

enggak semudah itu

tulisan ini ku buat pada saat berlangsungnya UAS semester III_ku.
entah kenapa terbesit didalam hatiku sesuatu yang amat mengganjal, amat risih, ga' karuan, ga' jelas....sekali..
hari ini telah saya rencanakan belajar untuk menghadapi UAS hari senin lusa, namun apa kenyataannya...? saya malah nonton "kambing jantan" trus browsing trus posting tulisan ini...

"masak gitu doang jadi masalah siih yan??"
sebenarnya ga' terlalu jadi masalah siih...

"trus apa masalahnya?"
ya...saya khawatir kalau kebiasaan jelekku ini berkembangbiak.....membelah diri...trus, trus, dan trus.....lama lama kan jadi tumpukkan sampah yang disebut "malas"...ya ga' siih?

"benar juga ya,,,,ya udah...sekarang kau berdiri, cuci muka, buka folder 'bahan kuliah' and let's study hard......
kayaknya "enggak semudah itu deehh..."




read more...

Rabu, 12 Januari 2011

sebuah tanya


akhirnya semua akan tiba

pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku



kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat

lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita

apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram.
wajah - wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti.
seperti kabut pagi itu

manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru

-soe hok gie-

image by zakiaf.wordpress.com
read more...